( aku ingin kemerdekaan itu !! )
Aku duduk terhempas bila membayangkan kisah tragedi yang terjadi di Negara ku….., sambil menutup muka dengan kedua belah tanganku, terkenang saat saat itu. serasa hati ini tersayat pilu dan tak bisa berkata apa apa…
Tanpa terasa …. tetesan air mata pun berjatuhan, dengan terisak… dalam hati ku berkata kepada siapa meminta tolong, kepada siapa yang di teriakan, kepada siapa yang mau disalahkan dengan kejadian itu….
Ada kejadian alam dan keegoan manusia itu sendiri, smua itu teguran dari –Nya. Memperingat kan kita bahwa bumi ini semakin tua dan lemah. Tapi kita tidak juga sadar dan masih luput pada-Nya.
Anugrah dan bencara adalah kehendak –Nya, kita mesti tabah menjalani. Hanya cambuk kecil agar kita sadar bahwa Dia di atas segalanya. Kesombongan diri dan merasa bisa tanpa –Dia…adalah sia sia. Dia akan membalikkan bumi ini bak seperti membalikan telapak tangan. Apa yang –Dia inginkan maka Terjadilah itu. Ternyata yang membuat kita tenang dengan kejadian smua adalah jika berserah diri terhadap-Nya.
TRAGEDI ALAM
Kejadian alam seperti tsunami, gempa bumi, kebakaran, dan lainnya yang tak bisa di bayangkan membuat kita ketakutan dan memohon perlindungan. Kejadian itu semua membuat luluh lantak, berserakan tak tertata, bangunan tinggi yang kokoh yang sangat di banggakan selama ini hancur rata menjadi satu. Kaya miskin, tua muda, suku yang berbeda sama ratanya. Bahkan sisa kejadian itu tak bisa dikenal.
Ya Allah kesalahan apa yang kami perbuat ? sampai Engkau marah seperti ini dalam bentuk teguran teguran itu. Ampunkan kesalahan dan dosa dosa kami… beri kami kesempatan lagi untuk merubah dan membenah smuanya.
Anak menjerit jerit …asap panas membakar, lahar dan badai menyatu bersih. Ini bukan hukuman hanya satu isyarat bahwa kita merti banyak berbenah diri.
“ Kita mesti telanjang dan benar benar bersih suci lahir dan di dalam bathin….tengoklah di dalam sebelum bicara, singkirkan debu yang masih melekat “
Senandung yang selalu di nyanyikan oleh penyair kita Ebiet yang selalu juga membuat kita merinding setelah kenyataan ada di depan mata kita sendiri. Kata kata yang tepat yg di ucapkan olehnya adalah sebuah kisah nyata.
Kita tidak ada apa apanya, hanyalah mahluk Tuhan yang harus selalu patuh dan selalu dekat dengan-Nya. Dan kita pun di muka bumi ini hanya titipan sementara yang sudah dipercayakan oleh-Nya untuk menetap dan menjaga bumi ini. Ternyata banyak kesalahan yang sudah kita perbuat dan melewatkan amanah itu. Masih ada waktu untuk kita memulai kembali setelah kita melihat kejadian tragis yang lalu. Dekatkan diri kepada-Nya, berbuat baik dengan sesama dan selalu beribadah adalah bekal yang akan kita bawa kelak. Hidup ini tak ada yang abadi, waktu yang sudah di tentukan akan tiba bila waktunya….( http://mirdakeke2.blogspot.com/2009/07/tak-ada-yang-abadi.html )
TRAGEDI DI TANGAN SENDIRI
( Kebersamaan itu hilang dan senyum pun sirna )
Memang bila kita kaji lebih jauh, dalam kekalutan masih banyak tangan yang berbuat nista… disaat negara ini bingung dengan ke tidakjelasan dan penyelesaian masalah… tangan tangan yang tidak bertanggung pun mengambil sela waktu membuat kesempatan agar semua semakin kacau
Mungkin….menurut mereka ini itikad niat baik untuk semua, tetapi banyak yang mengalami kesengsaraan dari kejadian itu. Apa sebenarnya yang ada di benak mereka ?? Tepatnya Teroris yang lagi merajalela dan menganggap Pahlawan pada jaman ini. Pahlawan yang bisa membantu mengurangi kesusahan Indonesia, dengan kebaikan itu menurut mereka malah membuat bumi Indonesia semakin hancur dan sengsara.
Tuhan pasti sudah memperhitungkan amal dosa yang sudah kita perbuat..kemana pun kita bersembunyi pasti akan mendapat ganjaran dari -Nya, hanya kepadanya kita kembali kelak. Hanya sujud rumpun yang bisa kita lakukan kepada –Nya agar kita tenang menjalani sisa hidup ini.
Nara sumber : Someone without name
Saturday, October 24, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
4 comments:
keren abis deh....
makasi sob ...udah singgah. :)
mba... akhirnya aku nyampe sini juga....
makasi yah. butuh comment dari sang master nih...
Post a Comment